Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Puisi | Menghadap Waktu

Diperbarui: 14 Juni 2020   23:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://images.pexels.com

Malam membawa gulitanya
Menghadap waktu
Meletakkan ruang-ruang gelap
Sebagai persembahan bagi orang-orang yang ingin tertidur lelap
Setelah kelelahan
Berjibaku dengan berbagai kolase kehidupan

Pagi membawa ruang terdalam
Dari keyakinan paling diam
Pergi menemui waktu
Lalu meminta burung-burung penyanyi
Untuk menembangkan alangkah damainya sunyi
Tanpa disertai kegaduhan
Ataupun rencana kericuhan

Siang yang terik
Meminta waktu
Untuk bertabik
Kepada wilayah-wilayah paling lengang
Yang kehilangan percakapan orang-orang
Setelah kosakata kehabisan perpustakaan

Senja memberikan sajian termanis
Dari jejak-jejak romantis
Kepada waktu
Kemudian menyatakan saling bersekutu
Memerangi duri-duri
Yang menancapi jantung hati
Akibat pertikaian tak kunjung usai
Dengan badai yang tak pernah selesai

Bogor, 14 Juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline