Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Puisi | Soal Bahagia

Diperbarui: 11 Juni 2020   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://cdn.pixabay.com

Soal mencari bahagia
Langit bisa menyediakan caranya
Dengan menurunkan hujan
Di tanah retak yang melolong-lolong kekeringan
Begitu rintik pertamanya memberikan sentuhan
Maka terdengarlah nyanyian merdu
Yang mengalahkan nada staccato sungai dan batu-batu

Soal merunut bahagia
Lautan bisa menuliskan rujukannya
Dengan mengirimkan gelombang tipis ke pesisir
Memberikan jalan terbaik bagi tukik-tukik di pasir
Untuk menggapai lidah pertama
Dari jilatan badai yang dipaksa moksa

Soal menyeduh rasa bahagia
Segelas kopi dan secangkir teh tawar
Di pagi yang tersudut oleh pikiran ngayawara
Memberikan contoh yang sempurna
Bagaimana sesapan pertama dan selanjutnya
Sanggup mengurai sinapsis otak yang tersandera
Oleh apa saja yang dianggap aniaya

Soal menapis romantisme demi bahagia
Bertanyalah pada kisah cinta dari para pujangga
Yang tidak berkata dari ujung mulut
Atau putaran bola mata dari makna yang tercerabut
Ia, atau mereka
Hanya mengulapkan secelup tinta
Ke dalam sajak dan surat yang berbicara secara paripurna

Jakarta, 11 Juni 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline