Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Puisi: Orkestra Pagi

Diperbarui: 10 Juni 2020   17:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi matahari di pagi hari. (sumber: pexels.com)

Ketika badai bertamu di pelataran tempatmu menanam masa lalu 
Biarkan dia berpusar di sana 
Tak perlu kau persilahkan duduk di beranda 

Saat hujan menabuh keramaian di pintu pagar tempatmu melindungi bunga-bunga yang sedang mekar 
Biarkan dia berorkestra di sana 
Kau hanya perlu menyeduh segelas kopi 
Lalu menikmati suguhannya dari serambi 

Manakala sengatan matahari mengikuti kemanapun lebah-lebah sedang menari 
Biarkan panggungnya adalah kenanga dan melati 
Jangan kau usik dengan tegur atau sapa 
Kau hanya perlu menajamkan kelopak mata 
Saat nektar dan rasa manis hilir mudik dibawa 

Jika kau merasa sunyi dari kejauhan mendatangi 
Biarkan saja pintu dan jendelamu terbuka 
Karena di setiap sunyi yang diterima dengan tangan terbuka 
Ada terikut asa yang tidak lagi berahasia 

Kau hanya perlu berdansa dengan pagi 
Untuk mengingat seperti apa laiknya sebuah kehangatan 
Kau hanya perlu berteman dengan ruang-ruang memori 
Untuk melupakan sedih dan teruknya kenangan 

Bogor, 9 Juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline