Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Novel | Serum-Bab 61

Diperbarui: 23 Mei 2020   16:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Darksouls1 on pixabay.com

Bab 60

Grozny, 43 18 45 N, 45 41 55 E
Bandara Grozny

Roda pesawat badan lebar itu berdecit saat bersentuhan dengan landasan di Bandara Grozny. Andalas dan Akiko memimpin masing-masing tim sukarelawan bersiaga di dekat pintu belakang depan. Sementara Phil dan Hasan segera membuka pintu kompartemen yang mengarah ke lambung pesawat. Cecilia bersiaga bersama Kapten Shinji dan Mualim Yoshido di deretan kursi kabin utama yang dekat dengan pintu kokpit.

Andalas melihat dari balik jendela. Di taxi way sebelah ujung landasan terlihat 4 mobil SUV berjajar menunggu. Berikut 2 buah mobil yang membawa tangga pesawat juga ada di sana. Belasan orang berpakaian hitam-hitam dengan menggenggam senapan serbu nampak bersiap-siap. Andalas memberi isyarat agar semua bersiaga.

Tidak ada satu orangpun di pesawat itu yang menduga bahwa telah terjadi juga pembajakan di menara ATC. Semua security bandara sesungguhnya telah dilumpuhkan oleh OWC. Organisasi itu mengerahkan puluhan orang anggotanya untuk menguasai Bandara Grozny. Setidaknya mereka bisa punya waktu dan banyak sandera untuk menahan pasukan Rusia jika sampai mereka turun tangan.

Jadi sebenarnya apa yang diharapkan oleh Andalas bahwa pasukan Rusia akan merespon pembajakan ini dengan tindakan cepat, tidak akan terjadi segera. OWC memang sengaja unjuk gigi agar dunia mulai memperhatikan mereka.

Pesawat itu tidak berhenti namun berputar di ujung landasan. Posisinya sekarang akan mempermudah pesawat kembali mengudara. Mesinnya juga sengaja masih dihidupkan. Tepat seperti dugaan Andalas, OWC mempersiapkan plan C jika sampai penyerbuan itu gagal. Andalas hanya berharap Phil dan Hasan melakukan tugasnya dengan baik.

Sebuah pikiran mengejutkan melintas di kepala Andalas. Lelaki ini buru-buru berlari menuju kabin depan pesawat. Bodoh! Kenapa hal ini sama sekali tidak terpikirkan tadi?

Dengan sedikit terengah-engah, Sesampainya di kabin utama, Andalas meraih aiphone.

"Phil, Hasan! Tahan dulu. Jangan sabotase pesawat dahulu!"

Setelah terdengar sahutan oke dari Phil. Andalas kemudian berbisik kepada penumpang yang juga pilot pesawat.

"Apakah pintu kokpit itu bisa dibuka dari panel elektronik di lambung pesawat?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline