Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Serum-Bab 49

Diperbarui: 15 Mei 2020   17:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Bab 48

Reykjavik, 64 8 0 N, 21 56 0 W
Gallery Fiskur

Cecilia dan Akiko memandangi kepiting rebus di meja mereka. Teringat betapa dahsyatnya perjuangan para nelayan untuk memperoleh kepiting dengan harga yang cukup mahal ini.

Mereka sedang menunggu Andalas. Komunikasi terakhir, Andalas telah mendarat 1 jam yang lalu dan sedang menuju ke Gallery Fiskur.

Cecilia meraih X-One dari saku bajunya. Ada pesan dari Cathy.

Posisi Hantaa 05 saat ini terlihat di Laut Barents. Koordinat terakhir yang tertangkap adalah 75 22 44 N, 37 18 00 E .

Cecilia menggeser X-One di depan Akiko yang sedang asik menarik kaki kepiting. Akiko mengangguk lalu kembali asik dengan kepiting.

Pengunjung Gallery Fiskur selalu ramai. Jarang sekali ada kursi kosong. Para penyuka seafood lebih senang menghabiskan hari liburnya dengan menikmati kepiting alaska atau udang besar Laut Barents selain ikan-ikan lezat yang hanya bisa dihabiskan oleh 4 orang dalam setiap porsinya.

Pintu restoran terbuka. 4 orang bertopeng aneh masuk sambil menenteng AK 47. Salah satunya menembakkan senjatanya ke atas. Beberapa letusan keras itu otomatis mengejutkan seluruh pengunjung. Terdengar teriakan-teriakan ketakutan dari setiap sudut restoran.

"Tetap duduk di tempat masing-masing! Kami tidak akan segan menembak bagi yang membuat gerakan sekecil apapun!"Ancaman itu membuat beberapa orang yang panik dan hendak berlari terpaksa mengurungkan niatnya. Akiko pelan-pelan memasukkan tangannya ke dalam saku jaket.

Keempat orang itu berpencar. 1 orang berjaga di pintu depan, 1 orang masuk ke dapur dan menjaga pintu belakang, sedangkan 2 orang mulai berjalan berkeliling. Sepertinya ada misi khusus bagi mereka karena satu persatu orang disuruh mengangkat mukanya begitu mereka mendekati meja.

Saat tiba di meja Cecilia dan Akiko dan begitu melihat wajah 2 wanita itu, salah satu berteriak keras.

"Ini mereka!"Salah seorang membidikkan moncong senjata untuk menembak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline