Stockholm, 59 19 46 N, 18 4 7 E
Vrtahamnen-Helsinski
Kapal Feri Viking Line ini akan membawa mereka selama 17 jam mengarungi Laut Baltik. Akiko yang selama 2 jam berputar-putar di kota Stockholm menghindari pengejaran polisi telah bergabung dengan Cecilia dan Profesor Mbutu. Karena kasihan kepada pemilik motor yang sempat didorongnya jatuh, Akiko meninggalkan 10 ribu Krona di bagasi motor yang diparkirnya di sebuah gang buntu sebelum dengan tenang menaiki trem yang menuju Pelabuhan Vrtahamnen.
Cecilia menyewa kabin dengan kapasitas 4 orang agar mereka tetap bersama dan Akiko bisa melindungi Profesor Mbutu yang rupanya juga diburu oleh Organisasi.
Profesor Mbutu melipat buku yang dibacanya sejak Viking Line melepas sauh dan meninggalkan pelabuhan. Pandangannya tertuju kepada Cecilia yang sedang menikmati kopi keduanya hari ini. Menuntut penjelasan.
"Profesor tentu telah mendengar semua script dari makhluk Extra Terrestrial tadi. Kami sebenarnya tidak ingin membawa Profesor dengan cara seperti ini. Namun rupanya Organisasi, ini adalah nama dari organisasi rahasia yang selama ini selalu merintangi semua upaya kami untuk bersiap-siap menghadapi pandemi Mollivirus sibericum dan Baccilus antracis, di seluruh dunia."
Cecilia menghirup lagi kopinya.
"Profesor kami butuhkan untuk bergabung dengan tim kami di Pandora yang sedang mempelajari Object X dari Arctic dan bayi Leopard dari Cuvette Kongo. Kedua obyek tersebut adalah modal kita untuk menemukan serum bagi virus dan bakteri super berbahaya tersebut."
Profesor Mbutu terus mendengarkan dengan tekun. Di telinganya masih terngiang-ngiang rekaman script yang luar biasa itu.
"Profesor mempunyai sebuah keahlian yang jarang dimiliki orang. Kimia Karbon. Tim kami membutuhkan keahlian Profesor untuk mengurai radiasi kosmik dan gamma di tubuh Object X sesuai advis dalam script tersebut."
Cecilia kembali menghirup kopinya. Hari-hari terasa makin melelahkan.