Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Serum-Bab 23

Diperbarui: 27 April 2020   17:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Bab 22

Congo Basin, 0.600 S, 17.770 E
Bekas Camp Golden Logging Timber Company

Cecilia menangkupkan kedua tangan di dadanya. Lalu dengan lancar berbicara dalam bahasa Pygmi.

”Kami tidak bermaksud mengganggu wilayah anda tuan-tuan. Kami hanya ingin kembali ke camp kami dan memeriksa apakah masih ada yang selamat dari kejadian mengerikan tempo hari.”

Salah satu orang Pygmi yang mungkin adalah tetuanya maju ke depan. Menangkupkan kedua tangan di dada juga dan menjawab.

”Aku mengenalmu. Kau adalah dokter yang sering berbuat kebaikan dengan mengobati orang. Aku percaya kepadamu tapi tidak dengan orang yang membunuh Leopard ini.”Tetua itu memandang marah kepada Andalas yang sudah menurunkan senjatanya.

”Dia berbuat itu karena ingin menyelamatkan kami tetua. Sepertinya Leopard itu dalam keadaan lapar dan hendak memangsa kami. Laki-laki itu berjuang untuk menyelamatkan kami.”

Tetua Pygmi mengangguk-angguk.

”Kalau begitu aku memaafkan pembunuhan yang dilakukannya. Itu hukum alam. Namun sesungguhnya Leopard ini sedang bersedih. Dia kehilangan anaknya yang baru berusia beberapa hari. Belum lama ini para pemburu menangkap anaknya dan dibawa ke kota untuk dijual.”

Cecilia menunjukkan perlu berpura-pura menunjukkan mimik bersedih. Karena dia memang benar-benar sedih.

”Saya ingin bertanya apakah camp perusahaan kayu di bawah sana masih ada Tetua?”

Tetua itu menggeleng-gelengkan kepala. Terlihat sedikit geram.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline