Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Serum - Bab 17

Diperbarui: 23 April 2020   06:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Bab 16

Arctic, 7958'39.25S 8157'32.21W
Laboratorium Penelitian Pandora

Setelah sedikit perjalanan memakai penerbangan komersial, Cecilia berada di atas pesawat kecil khusus yang bisa mendarat di permukaan es. Tubuhnya dibungkus mantel tebal. Dia mempunyai peralatan lengkap sekarang. Ini mengingatkannya semasa masih kuliah di program doctoral virologi dahulu. Laptopnya bisa terhubung langsung dengan Adli Aslan tanpa harus menggunakan jalur internet umum. Di dalamnya tertanam sebuah power chip yang terhubung langsung dengan satelit.

Dia tidak tahu berapa lama pesawat baling-baling itu mengudara, yang Cecilia tahu tiba-tiba saja mereka sudah mendarat dengan empuk di sebuah tempat yang tertutup es padat di semua tempatnya.

Saat turun dari tangga terakhir pesawat, Cecilia berteriak kecil. Bukan karena angin dingin yang tiba-tiba menampar mukanya, namun karena melihat fasilitas megah di tempat seterpencil ini yang sekarang memenuhi pelupuk matanya.

Beberapa bangunan unik berbentuk Igloo namun berukuran raksasa berjajar namun dengan jarak sedikit berjauhan yang dikelilingi oleh pagar besi tinggi yang sepertinya merupakan besi penghantar listrik. Nampak 2 orang tinggi besar berdiri siaga di gerbang menyambut kedatangannya.

Cecilia diantar masuk ke bangunan di tengah-tengah. Langsung disambut pelukan erat dan hangat dari sepupu favoritnya Cathy. Dari sini semua tugas pengantaran diambil alih Cathy. Dari mulai menunjukkan di mana kamar Cecilia, dapur, ruang fitness, ruang rekreasi, dan beberapa lainnya.

Cathy menunjuk keluar ke sebuah bangunan terbesar dan terdapat antenna tinggi di halamannya saat Cecilia menanyakan di mana tempat kerjanya.

Malam itu juga Cecilia diperkenalkan kepada semua peneliti dan ilmuwan yang hadir makan malam bersama di bangunan paling kecil yang khusus diperuntukkan untuk kantin. Cecilia memberi perhatian khusus kepada 2 orang yang juga hadir di sana. Profesor Sato dan Dokter Akiko.

Malam dilewati dengan banyak berbincang bersama Cathy yang memaksa Cecilia akhirnya terpaksa tidur larut. Dalam tidurnya yang singkat Cecilia sempat bermimpi mengunjungi beberapa kota besar yang benar-benar terlihat mati. Ya ampun!

Keesokan harinya dengan wajah yang masih nampak sedikit lelah namun dengan mata yang menyala-nyala, Cecilia duduk berdua dengan Profesor Sato di ruangannya yang kecil namun hangat.

"Prof, saya diutus oleh...."Kalimat Cecilia diputus oleh gerakan tangan Profesor Sato. Tangannya menyodorkan sebuah gadget kecil tipis yang mirip gawai. Profesor Sato memberi isyarat kepada Cecilia untuk mulai memakainya. Ternyata di tangan Profesor Sato sudah tergenggam juga gadget yang sama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline