Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Puisi: Pelangi di Malam Hari

Diperbarui: 22 Maret 2020   22:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://images.pexels.com

Semoga pesan yang disampaikan
hujan hari ini
akan sampai di pendulum matamu
yang berdetak lambat
dan masih saja menyembunyikan pelangi
di malam hari

Aku menyimpan satu berkas cahaya matahari
untuk kita tabur malam ini
di tengah upaya gigih kegelapan
menenggelamkan kita pada masa silam
sementara kita telah habis-habisan
meramu percakapan
tentang masa depan

Masa-masa ketika
cinta adalah taburan gula
di atas setangkup kemungkinan
yang dipanggang oleh kemarau
pada pertengahan musim yang gagap
bagaimana cara mendatangkan gerimis
di antara isak tangis yang liris
dari burung dekuk
di antara cuaca yang memburuk

Di sebuah pantai yang kehilangan angin
dan cuaca yang melindap
aku menuliskan sajak-sajak tentang badai
dan kau membacanya sekencang taifun
seolah kita berada di tengah para pelanun
sementara kita sesungguhnya
tidak siap menjadi penyamun

Ini bukan parodi
mengenai cinta yang mati
tapi justru bagaimana cara terbaik
menghidupkan pelangi
di malam hari
dengan ketiadaan matahari
dan hujan yang telah lama berhenti

Bogor, 22 Maret 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline