Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Puisi | Pemakaman Kopi, Senja, dan Hujan

Diperbarui: 2 Maret 2020   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://majalah.ottencoffee.co.id

Aku mendengarkan lagu sendu
di sebuah kedai kopi
yang cemas tidak kedatangan pembeli
karena baru saja datang berita
bahwa musim bunga kopi telah berakhir
digantikan ledakan bunga kamboja
sebab banyak upacara pemakaman
atas kematian demi kematian

Aku menyaksikan langit hari ini
akan kehilangan senja sore nanti
mendung hitam bergelimpangan
seperti korban-korban kalah perang
menunggu terompet sangkakala
ditiup sebagai tanda
bahwa senja sementara, akan menjadi anumerta

Aku sedikit khawatir
hujan akan kehilangan
ruh dan tubuh
sebab rahasia besar terlanjur diruntuhkan
atas perkara kematian hujan
yang telah diramalkan, akan terjadi
tak lama lagi
begitu langit habis-habisan dianiaya
oleh hati dan mata
yang kehilangan cinta

Jakarta, 2 Maret 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline