Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Ayat-ayat Kematian

Diperbarui: 16 Februari 2020   09:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://images.pexels.com

Dunia sama sekali tak pernah berduka
ketika harus menerima penguburan siapa saja
di tanah-tanahnya,
karena selalu ada kamboja
yang mengurusi wewangian
dan bunga bakung
yang merangkai setiap peristiwa murung
ke dalam fragmen-fragmen mendung

Dunia akan tampak berduka, atas sebab-sebabnya
ketika pedang saling tebas,
peluru dan mesiu saling rampas
melewati batas-batas kemampuan para penyintas

Peperangan, kelaparan, huru-hara, dan bencana  
adalah ayat-ayat kematian
yang ditulis dengan tinta merah sejarah
sebagai bab-bab pemusnahan,
dibacakan ketika gundukan tanah masih basah
dan diumumkan dalam doa-doa yang sebagiannya adalah rasa gelisah

Buku-buku tentang kecemasan
akan kematian
menguasai rak-rak perpustakaan
dipinjamkan bagi siapa saja
yang ingin mengetahui
bukan diberikan kepada siapa saja
sebagai alasan melarikan diri
dari takdir yang akan selalu mengakhiri
setiap perjalanan, menuju ruang-ruang sunyi

Bogor, 16 Februari 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline