Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Puisi | Aku Hanya Ingin Menulis, Bukan Membuat Tangis!

Diperbarui: 12 Februari 2020   12:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pexels.com

Di saat orang-orang menuduhku sebagai bajingan yang mengatasnamakan kegilaan untuk menghilangkan aroma kewarasan di pagi yang sungguh indah, dan juga di malam yang terbelah-belah rasa gelisah, aku sesungguhnya ingin mengatakan kepada mereka; pergilah ke neraka!

Tapi tentu itu membuatku juga menghampiri pinggiran neraka.

Lebih baik aku mendoakan mereka semua berhasil mengintip aroma surga beserta bunga-bunga, bidadari yang menari, dan sungai-sungai yang mengalirkan air susu. Agar mereka paham bahwa tusukan belati tidak mesti dibalas dengan hunjaman dengki.

Aku mengerti bahwa mereka sesungguhnya terperangkap dalam sarang laba-laba yang sengaja dibuat pada puncak kesunyian di gua-gua yang ada dalam pikiran mereka.

Untuk apa aku harus membuat diriku samar sedangkan aku adalah lebah yang selalu mencari-cari manisnya nektar.  Berkawan dengan semak, taman, bahkan belantara yang tak terpetakan.

Untuk apa aku menyembunyikan diri dibalik frasa dan kosakata yang jumawa, sedangkan yang kuinginkan adalah asa yang sangat sederhana. Menjadi Ronin yang mencari majikannya tanpa mesti menebar banyak luka.

Jadi, hentikan semua prasangka dan kekacauan. Biarkan aku terbangun pada tengah malam tanpa harus menyesap bisa yang kalian ludahkan.

Aku hanya ingin menulis. Untuk meredakan gerimis. Bukan hendak berbuat makar, agar hujan bertindak barbar.

Jakarta, 12 Februari 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline