Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Puisi | Rencana Luang di Hati yang Kehabisan Ruang

Diperbarui: 12 Januari 2020   20:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://images.pexels.com

Aku memilih menjadi sungai
yang menghanyutkan seisi ngarai
daripada kehabisan adrenalin
lalu menggadaikan ingin
pada angin yang lewat
mencari-cari alamat
orang yang berencana tersesat

Aku memilih menjadi lautan
yang gelombangnya menyapu pesisir
daripada kehabisan pikir
bagaimana cara terbaik menjerat purnama
jatuh ke pangkuan
lalu bercinta dengannya
hingga pagi menyeruak tiba

Aku memilih menjadi kawah yang menganga
daripada kehabisan kata-kata
lalu terdiam
di tengah hingar-bingar perbincangan
antara api dan matahari
siapa yang lebih dulu mati
ketika sunyi melakukan harakiri

Aku memilih menjadi awan
yang bergulung-gulung memaku kekosongan
di langit yang meliput semua kengerian
dalam berita-berita tentang perang
dan keharuan yang sampai pada puncaknya
ketika orang-orang di dunia
semua punya rencana jatuh cinta
namun kehabisan ruang di hatinya

Bogor, 12 Januari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline