Kau boleh mengambil timur
agar matahariku tak tenggelam di barat
tapi aku masih menggenggam kepundan
dari gunung yang tak berhenti mendidih
yang bahkan cukup untuk meledakkan malam
menjadi cahaya yang menghapus segenap kelam
Kau boleh ambil matahari
agar aku tak bisa menyalakan api
namun aku masih punya kekuatan hati
yang sewaktu-waktu bisa membakar
secepat kilat menyambar
di musim prahara yang paling makar
Aku tidak akan terjebak dalam sunyi
walaupun semua percakapan telah berhenti
aku masih punya sekian banyak kosakata
tajam dan berbahaya
untuk menikam, menghunjam, dan merajam
apapun yang kau sebut diam
Kau boleh sembunyikan purnama
yang telah aku tanam sekian lama
dan aku sirami berhari-hari
menggunakan gending lingsir wengi
di musim pancaroba
Aku akan tetap menemukan di mana letaknya
tepat saat aku kehabisan cahaya
Jakarta, 10 Januari 2019