Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Senja di Khatulistiwa

Diperbarui: 16 November 2019   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://miro.medium.com

Senja memberikan detail yang satire ketika kata-kata yang meluncur dari mulut para pemuja skeptis adalah kalimat sinis.

Setelah mereka berkata senja lebih baik cepat tenggelam daripada selalu memberikan nuansa romantisme masa silam yang berasa balam.

Seketika senja menampakkan kolase warna tak biasa melebihi spektrum bianglala. Memberikan isyarat kuat tentang warna istimewa yang hanya bisa ditangkap oleh retina yang baik-baik saja.

Merah, jingga, ungu, dan biru, yang mungkin hanya pernah dipergunakan oleh para maestro lukis saat terjebak masa lalu.

Hujan datang membantunya. Mengirimkan kabut yang sempurna. Menutupi horison secara paripurna hingga semua yang menyaksikan seolah melihat dunia sedang terluka.

Mengiris iris mata, menggaris airmata, dalam sebuah pemandangan langka yang mungkin hanya tersedia ketika duka sampai pada puncak ketinggiannya.

Senja di khatulistiwa. Masih satu rencana dengan senja di Kaimana. Berada di halaman depan buku-buku para pujangga yang selalu menginginkan romantisme berdiri di atas pasal-pasal tentang cinta.

Pontianak, 16 Nopember 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline