Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Air dan Langit di Matamu

Diperbarui: 3 Oktober 2019   16:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Air mengalir tak terencana di kubangan retina terutama ketika kau sedang cemas menanti kehadiran kenangan yang memberitahumu hendak bertamu. Bagimu kenangan itu lebih istimewa dibanding sepotong bianglala yang diiris-iris sebagai kudapan orang-orang yang mengunyah pilu.

Kau sudah mandi dan duduk dengan rapi di hadapan semak perdu melati. Segelas kopi yang kau jerang di kedalaman hati, setangkup roti manis yang ditaburi sejumput pagi, dan sebait sajak yang kau kutip dari pujangga patah hati, juga segenggam dendam yang telah kau sayat belati, menemani.

Langit yang singgah di iris mata memberitahumu bahwa senja akan datang terlebih dahulu. Ada kisah yang akan dibacakan di depanmu. Tentang hujan yang berdansa sendirian di penghujung malam, merasa begitu kesepian. Tentang garis tangan yang hilang karena terlalu lama menggenggam kenangan, terasa sebagai sebuah kekacauan. Juga tentang senyum paling tulus yang tertinggal di masa silam, ketika kau menyudahi perbincangan dengan masa depan.

Air kemudian melangit menjumpai dinding mata yang berkejap basah dibanjiri gerimis petang. Kau mengeluarkan sebilah kelewang dari sudut mulut yang telah kau asah menggunakan rasa kehilangan. Kau hendak membelah-belah sisa kenangan dengan keberanian seorang panglima perang. Lalu kau campakkan serpihannya di sudut paling gersang pada padang tundra yang tak pernah disinggahi rembulan.

Kau tertawa. Sedikit mendirikan bulu roma. Mungkin itu pertanda bahagia. Semoga saja.

Air dan langit lalu menyatu dalam hujan yang sempurna. Mungkin itu pertanda sederhana. Bahwa ia mengaminimu dengan doa-doa di setiap rinainya.

Jakarta, 3 Oktober 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline