Gagal menyiangi langit
dari rerimbunan awan, yang masih enggan menurunkan hujan
sandyakala kali ini, memilih melarikan diri
ke tempat paling sepi, di ujung bumi
Di antara rasa sesal, dan keringnya asa
sandyakala, menemukan jejak aurora
menari-nari di angkasa, kutub utara
di antara, roman muka langit yang begitu sempurna
Ada kerinduan sesungguhnya
kepada apa yang menjadi haknya
sore hari beraroma melati, atau pelangi terakhir hari ini
jika saja hujan tak terlalu jauh menepi
Ada kesedihan sebenarnya
bila mengingat apa yang telah dihilangkannya
burung-burung penyanyi yang tergesa-gesa ke sarang
dan anak-anak kecil bermain bola dengan riang, yang lalu terburu-buru pulang
Eskapisme sandyakala
adalah kematian sederhana
dari cuaca yang nyaris putus asa, mengendalikan dirinya
karena lubang di langit, terluka menganga
sedangkan bumi, semakin cepat meresponnya dengan duka
Bogor, 11 Agustus 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H