Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Mekanisme Patah Hati

Diperbarui: 26 Juli 2019   14:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: pixabay.com

setelah sekian lama
mencoba menggadaikan malam
di lapak yang ditinggali rembulan
seorang perempuan berkeras menyelamatkan hari
dengan cara menciuminya setiap pagi
pada sebuah kisah, yang tak punya skenario tentang mekanisme patah hati

----
mungkin dikiranya pagi selalu terik
meski embun selalu hadir mendinginkan
karena begitu terjaga
nampak sangat tergesa-gesa
mengejar kereta
atau bergelantungan di kaki meja kerja

dunia berubah menjadi halaman buku
begitu dibalik, tiba-tiba telah meninggalkan bab satu
bab saat semua masih baik-baik saja
belum sampai pada suasana ketika hati mulai diaduk jelaga

seorang perempuan, atau lelaki
seringkali menggantungkan diri pada pergantian musim
untuk menghujani dirinya dengan keberanian
melangkahkan kaki, meninggalkan cengkeraman sunyi
tanpa perlu lagi berhati-hati

juga untuk menempatkan kemarau
di hatinya yang tergerus kenangan
agar tak terus-terusan tergenang
kemudian mengenang apa yang sudah semestinya dipulangkan
ke haribaan, zaman dan perubahan
----
setelah sekian lama
membayar sewa untuk mengejar bahagia
seorang perempuan membunuh hari
dengan meludahkan bisa setiap pagi
pada sebuah kisah yang telah mengadopsi
sekian banyak kesimpulan tentang patah hati

Medan, 26 Juli 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline