Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Aku Pasti Kembali

Diperbarui: 13 Februari 2019   12:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Dalam semangkuk keheningan, tersaji hiruk-pikuk perdebatan di meja perjamuan.

Kita saling mentertawakan. Engkau mentertawakanku yang tenggelam di kedalaman khayalan , dan aku mencibirmu yang terlalu sibuk mengumpulkan recehan.

Sementara matahari sudah naik begitu tinggi. Kita masih berargumen secara kencang. Aku belum beranjak kerja tapi kau telah menetapkan kapan aku harus pulang.

Akibat terlalu lama bersitegang. Juga banyaknya gerutuan yang terjadi di depan meja makan, pada akhirnya tidak membuat kita kenyang. Makanan mendingin dengan cepat dan sistem cerna langsung dipenuhi asam laktat.

Kita belum sampai pada kata sepakat. Namun kita sama-sama mengerti bahwa aku harus cepat pergi dan engkau mesti segera mencuci.

Akupun pergi. Engkaupun membalikkan diri.

Engkau menatapku dari belakang sembari meruntuhkan airmata secara sembunyi-sembunyi.

Aku menoleh kepadamu dan tersenyum penuh arti;

Aku pasti akan kembali.

Lipat Kain, 12 Februari 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline