Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Perempuan yang Dirundung Masa Silam

Diperbarui: 7 Februari 2019   04:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Dari sepasang matanya yang sedalam sumur-sumur hasil galian tambang, terpancar fosil-fosil masa silam berikut tubuh kenangannya yang lebam.

Perempuan itu beringsut menjauh dengan rasa rikuh setelah satu demi satu kenangannya datang bertamu.

Dari bayangan lampu baca di meja kamarnya yang sedikit remang, tergeletak buku diary yang tak pernah dituliskan, namun sanggup bercerita banyak mengenai memori yang pernah mati dan kini bangkit kembali menjadi zombie.

Perempuan itu tidak merasa takut, hanya saja dia berjongkok di sudut ruangan sembari memeluk lutut. Zombie itu hanya minta ditatap dan dikenang secara runut pada setiap kejadianya yang runtut.

Jendela kamar sengaja dibuka agar angin dan cahaya saling bertukar tanda baca. Angin yang bertanda seru diharapkan menderu menyisir masa lalu. Dan cahaya yang bertanda tanya diminta untuk mencecar kenangannya yang seburam kaca mika berdebu.

Perempuan itu menepis kupu-kupu yang beterbangan di benaknya. Juga tangis tersedu-sedu yang mendadak ingin sekali dilakukannya.

Tapi tidak. Dari sepasang mata yang dipantulkan bayangan remang dari lampu baca di meja kamarnya, keluar harimau-harimau yang menggeram tak habis-habisnya. Mengusir semua kenangan tua dan calon airmata keluar paksa melalui jendela.

Perempuan itu bernafas lega menuju pembaringan. Mungkin sekarang dia bisa tidur dengan tenang setelah berhasil mengusir kenangan.

Hanya untuk mendapati tubuh masa silam telah terbaring dulu di sana. Bersiap untuk memeluknya. Dalam kebekuan yang tak terkira dinginnya.

Jakarta, 7 Februari 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline