Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Di Linimasa, Kita Menjadi Lebah Tak Berguna

Diperbarui: 5 Februari 2019   16:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Di berbagai lintasan linimasa, kita mengetahui banyak rahasia yang dibongkar apa adanya namun tak tahu persis seperti apa kebenarannya.

Kita sengaja bergabung dalam dengung dongeng yang mondar-mandir di kepala kita, menyorakinya, kemudian membahasnya bersama teman-teman sebaya sebagai desas-desus yang bisa membuat kita hidup lebih bergaya.

Jika kita merasa itu sanggup membuat gempar seperti ketika Hiroshima dan Nagasaki diledakkan secara barbar, maka buru-buru kita menjadi orang pertama yang melakukannya.

Kita lalu bersiap menerima berita selanjutnya yang kita tunggu dengan hati berdebar apakah itu cukup dahsyat untuk kita sebar menjadi berita yang lebih besar.

Selanjutnya kita menumbuhkan sayap dan terbang kesana kemari seperti lebah pekerja yang giat mengitari bunga-bunga dan taat menyesap sari-sarinya. Sayangnya itu bukan nektar yang berharga, namun lebih banyak kabar yang berbisa.

Di linimasa, kebanyakan kita menjadi lebah yang tak berguna.

Kenapa kita tidak tutup mulut saja? Seperti ngengat yang tak berdengung saat memburu cahaya pelita.

Bogor, 5 Februari 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline