Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Puisi | Perahu Rindu

Diperbarui: 27 Januari 2019   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Bila kau terperangkap pusaran rindu
saat menyusur sungai yang akan membawamu
menuju muara tempat air payau saling bertemu
dengan rasa garam yang pekat
di ujung lidah yang tergurat luka sayat
setelah ditikam tajamnya kata-kata
lalu menikam balik dengan tumpulnya prasangka
pinggirkan perahu sebentar saja
ikat pada juntai akar rotan sega
beristirahatlah sejenak di belantara makna

Bila setelah itu rindumu berperkara
menjadi jeram yang meraksasa
lalu kau ingin berfrasa secara sempurna
mengungkapkan rasa tanpa menampakkan raut muka
pinjamlah istilah cinta dari rimba kepada anak-anak tajuknya
yang membuatnya rimbun dan terlindungi
dari para penyamun yang tak tahu cara mencintai

Bila sekarang kau masih sanggup lanjut berperahu
tuntaskan perjalananmu
aku sudah lama menunggu
di tepian pantai yang dipenuhi tukik penyu
hendak memulai perjalanan panjang sepertimu

Bogor, 27 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline