Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Arti Pulang bagi Genangan Hujan

Diperbarui: 25 Januari 2019   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

menyaksikan anak-anak hujan melayang-layang. jatuh di jalan aspal lalu pecah menjadi kepingan-kepingan. mengingatkan orang-orang yang sedang berteduh, beginilah langit jika mulai runtuh.

melihat aliran demi aliran membentuk genangan. setelah gagal menyusup masuk di permukaan jalan. memberitahu kepada semua orang. air-air itu kesulitan menemukan jalan pulang.

genangan itu butuh waktu beberapa lama untuk mengering. waktu yang dibutuhkan untuk menumbuhkan lumut di atap dan genting. waktu yang diperlukan untuk menghanyutkan segala macam peringatan. jika tak menemukan jalan pulang, genangan akan dengan mudah mengajarkan apa itu arti berantakan.

jalan-jalan pulang banyak yang tertutup rapat. ditindih benda-benda berat dan mampat. beton bertulang, aspal hitam, gedung-gedung menjulang, menara-menara menegang. pori-pori tanah sengaja dijahit berulang-ulang. demi tapak-tapak peradaban. sebagai tempat tinggal yang nyaman bagi zaman.

bila jalan-jalan pulang itu pada akhirnya menjadi barang mewah. tidak mustahil genangan demi genangan selanjutnya hanyalah remah-remah dari amarah. sebagai isyarat selanjutnya. akan perjamuan petaka. dari cuaca yang terus-terusan berduka. dari bumi yang terus-terusan terluka.

Bogor, 25 Januari 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline