Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Pengadilan Tanpa Jaksa

Diperbarui: 22 Januari 2019   07:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Hari demi hari dilahirkan dengan begitu tajam
kita menyangka akan selalu berhadapan dengan luka

Pertemuan demi pertemuan berusaha menghindari perpisahan
kita menduga pada awalnya, tapi tak ingat seperti apa kelak akhirannya

Perpisahan demi perpisahan memproduksi masal air mata
kita mengira itu adalah bagian laik dari semua perkara yang pelik

Kerumitan demi kerumitan berjajar di etalase pikiran yang harus dibeli
kita percaya bahwa itu semua adalah fase yang mesti dijalani

Drama demi drama mengeskpose diri kita pada ketelanjangan
kita yakini tak mengapa jika itu memang skenario yang mau tak mau diperankan

kita berusaha berlaku sama, pada setiap hari yang berbeda
agar hari memperlakukan kita seperti anak-anaknya
kita lupa bahwa kita sedang menaiki zaman tanpa pelana
kita juga lupa bahwa zaman tak bisa berlaku seperti orang tua

zaman adalah pengadilan tanpa jaksa
kita akan selalu dituntut tanpa diri sanggup membela

Bogor, 21 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline