bagaimana meliput rindu, yang bertubi-tubi mengganggu
bahkan saat berusaha keras untuk menghindar, dengan menyebar kabar
rindu itu wajah lain dari kelu
dengan wangi bunga sepatu
saat tidur, terjaga, dan berjaga-jaga, dari sergapan rasanya
yang membabi buta
aku harus memasang alarm tanda bahaya
;hati-hati, sergapan rindu itu, berbahaya!
liputan rindu, di layar kaca
menawarkan muka berkaca-kaca
menyewakan ratapan, kepada pemirsa
sebagai bahan baku, berjualan rindu
sekaligus rasa ngilu
liputan rindu, di dunia nyata
sulit sekali dicerna
seperti buku-buku lama
yang halamannya usang, susah dibuka
tapi baunya sangat menggoda
untuk menghabiskan halamannya, selesai dibaca
Bogor, 13 Januari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H