Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Puisi | Tenggelam dalam Kata-kata

Diperbarui: 7 Januari 2019   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

berpaling untuk mendapati senja yang menua,
berbisik mesra;
akulah kekasih langit ketika dia lupa
;pada warna biru yang mulai luntur
akulah kekasih langit kala merah tembaga
;menghiasi bibirnya saat hendak tertidur

pulas di ambang petang
bersama menantikan kedatangan kunang-kunang
aku dan dia lalu menjadi kita
menerjemahkan siapa sesungguhnya kita

kita adalah peperangan tanpa disertai kematian
kita adalah kekacauan tanpa dibekali kekeliruan
kita adalah cinta tanpa dibebani janji untuk setia
kita adalah kesetiaan tanpa harus bersumpah cinta

karena kita ditakdirkan ke pelaminan, tanpa perlu sedikitpun perayaan

senja menghentikan kata-kata
kepada langit kekasihnya
sekarang ini, sudah cukup, dengan hanya menatapnya
tenggelam dalam kata-kata
di ruang malam, yang tak sanggup berkata-kata

Jakarta, 7 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline