Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Peti Dewi Kematian

Diperbarui: 7 Januari 2019   14:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

"Profesor! Kita berhasil! Kami menemukan lubang makam yang dimaksud..." Sebuah teriakan mengejutkan team periset yang terdiri dari 5 orang dan sedang melepas lelah di tenda utama.

Pria yang disebut profesor adalah pria setengah baya berkacamata tebal dengan kumis jarang-jarang. Tim memanggilnya profesor karena memang pria ini seorang profesor arkeologi yang terkenal dengan sebutan profesor Markam.

Sedangkan 3 orang lainnya adalah Jaka, Indra, Desi dan Susan. Keempatnya adalah mahasiswa program doktoral anak bimbing profesor Markam.

"Apa? Di mana?" Profesor Markam membelalakkan matanya penasaran.

"Persis di tempat perhitungan terakhir profesor minggu lalu. Sebuah peti batu kuno yang masih tertutup prof. Kami tidak berani membukanya sebelum prof mengatakan buka." Orang itu memberi informasi tambahan. Masih sambil terengah-engah.

"Oke. Saya ke sana. Ayo!" Ajak profesor Markam bersemangat kepada anggota timnya yang nampak antusias juga.

Semua orang berkerumun di pinggir sebuah lubang batu. Berhari-hari mereka menggali dan melubangi batu itu. Sampai akhirnya menemukan semacam peti yang juga terbuat dari batu. di atasnya terdapat tulisan huruf-huruf aneh yang berbunyi; Hic cistam mortem. non aperire....

Ada tulisan berikutnya yang tak terbaca lagi saking tuanya peti batu itu.

Hmm, pesan yang menarik. Pikir profesor Lang tergelitik. Ini peti dewi kematian. Jangan dibuka.

"Apakah kita buka sekarang petinya?" Profesor Markam memandangi 4 orang stafnya meminta masukan.

"Saya setuju prof. Kenapa harus menunggu lama untuk membukanya sedangkan kita ingin tahu misteri apa yang ada di dalam peti batu itu," Indra menyahut bersemangat. Matanya berbinar-binar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline