Ketika ribuan kembang api pecah di belantara kota
menebarkan warna warni pelangi di langit malam yang berkunang-kunang
begitu megah seolah cahaya sedang menggambari angkasa yang mewah
di saat yang sama,
ribuan mata ternganga sambil memegangi perutnya
di pinggiran kota yang lepas dari peta
dingin dan lapar memasung keterpanaan mereka
pada perayaan yang menampilkan betapa negeri ini ternyata kaya raya
Demi sebuah ritual yang sama sekali tak sakral
demi sebuah tradisi yang sebenarnya tak dimiliki
orang-orang dipanggang lupa
terhadap sekeliling mereka
yang lebih butuh sebungkus nasi
dibanding pertunjukan mewah di malam hari
Jakarta, 1 Januari 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H