Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Arti Pulang

Diperbarui: 26 Desember 2018   06:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

geotimes.co.id

Senyampang kita belum pulang. Masih banyak barang bawaan yang kita jinjing dalam pikiran. Ada baiknya kita membuat kesepakatan. Sebelum kita jatuh dalam debat kusir berkepanjangan. Tentang arti pulang.

Apakah mengetuk pintu, membukanya, lalu menyeduh kopi dari air panas yang dimasak di tungku, adalah kepulangan yang ditunggu?

Ataukah menggali lubang, menguruk tanah dan mendirikan batu nisan, di atas doa-doa yang menguar seperti ular, juga arti pulang yang kita jelang?

Di balik seragam biru, langit yang begitu cantik, ternyata juga bisa menjadi jenazah, ketika mendung hitam membelasah.

Di balik kain putih, saat mimpi telah terputus, digantikan keputusan, dan kita tak cantik lagi. Barulah kita mengerti. Apa arti mati.

Sebelum sampai rumah. Dan kita menyebut kita telah pulang. Lebih bagus jika kita membuka mata. Sebaik-baiknya. Apakah ini di beranda, atau sedang berada dalam keranda.

Jakarta, 25 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline