Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Cinta dan Takdir

Diperbarui: 25 Desember 2018   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber; pixabay.com


Jarak, bukanlah penghalang dari pertemuan antara dua takdir. Waktu, juga bukan penentu dari perpisahan yang akan hadir.

Di sinilah letak sesungguhnya keberanian. Untuk berjalan. Menempuh gurun pasir, menjelajahi pesisir, juga menyediakan hati dengan sukarela untuk digrafir, dengan kode-kode dari rahasia yang tak kasat mata. Cinta.

Tak usah berharap banyak pada keberuntungan. Cinta bukan perjudian. Memutar rolet hingga sampai pada gambar ajaib. Atau melempar dadu menuju angka gaib.

Menyalakan api adalah tindakan paling tepat untuk memulai.

Api yang bisa kau peroleh dari sayap-sayap matahari yang terjatuh saat dinihari. Lebih dari cukup untuk membakar hati.

Kau akan menjadi pejuang yang garang. Cukup garang untuk memangkas habis jarak yang terbentang, waktu yang meradang, juga rasa lelah yang mencegahmu untuk pulang.

Di setiap cinta yang ditakdirkan untuk bersama, akan selalu hadir kekuatan yang menyala-nyala.

Jakarta, 24 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline