Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Aurora dan Lebah, Petunjuk Jalan Pulang

Diperbarui: 24 Desember 2018   20:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber; pixabay.com

Di setiap jengkal aurora, yang menyingsing di atas para-para. Aku mengundangmu untuk menjadi penonton. Dalam perayaan langit yang tak lagi monoton.

kau boleh duduk di kursi depan. Pilihanmu adalah bertepuk tangan, atau menjadikannya kenangan. Kelak, bisa untukmu bekal menghadapi segala macam ratapan.

Pada setiap inchi layar televisi, yang meramu kabar-kabar menggelisahkan. Untuk dijejalkan ke mata kita yang beruban. Aku menyarankanmu agar membuang muka. Aku tak ingin retinamu disusupi jelaga.

kau boleh mendengarkan radio usang. Namun masih bisa dibunyikan. Dengarkan lagu-lagu tentang semangat. Agar kau tak usah lagi meratap-ratap.

Dalam kesepian paling mencekam, kau diberikan kerinduan paling dalam. Jangan sia-siakan dengan mengunyah garam. Sementara kau sering menyesap air lautan.

sebaiknya kau mengejar lebah yang beriringan terbang. Ada rasa manis tak kepalang. Juga keinginan kuat untuk pulang.

Jakarta, 24 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline