Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Lelaki yang Berusaha Mencumbu Waktu

Diperbarui: 15 Desember 2018   19:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay

Setiap kalinya, lelaki itu berusaha tabah. Mengendarai pendulum tidaklah mudah. Cedera bisa saja mengintai pada masing-masing angka. Tetap harus disinggahinya atau dia akan kehilangan sebagian fragmen yang menjadi cara mencicil bahagia.

Lelaki itu memadamkan lelah pada malam yang lengah. Berniat untuk tak menyalakannya lagi kecuali jika memang diminta baik-baik oleh cinta yang patah.

Sudah tiba masanya. Mencumbui waktu agar semua mengira dia seorang pecinta. Lalu mengabaikannya. Tak lagi memeriksa keinginannya seperti apa. Ketika dia mengendap-endap di antara jelaga. Pura-pura membersihkan dirinya.

Lelaki itu mentertawakan dirinya sendiri. Ketika tak ada lagi yang menuduhnya pencuri hati. Sedangkan dia masih merasa begitu berbahaya. Bagi cinta.

Pada pagi yang sunyi, petang yang lengang, malam yang muram dan puncak dinihari, lelaki itu berhasil menghasut harapan. Agar tetap tinggal di pikiran. Tidak lantas tanggal menjadi kenangan.

Bogor, 15 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline