Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Puisi | Di Punggungmu Kulihat Kata-kata

Diperbarui: 23 November 2018   23:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Pixabay)

Saat itu kau beranjak pergi. Padahal kita belum selesai merumuskan kata pulang. Juga definisi tentang datang. Lalu aku melihat banyak kata. Menelanjangi punggungmu yang dijatuhi cahaya matahari.

Kata-kata yang entah bagaimana membuatku ingin menuliskan puisi. Mengenai apa saja. Mungkin tentang senja, bahaya, dan cuaca.

Kau perempuan senja, sedangkan aku lelaki berbahaya. Kita berdiri di lingkaran cuaca yang sama. Membidik kemarau agar jatuh di pangkuan. Lantas bersama-sama kita rajam jadi hujan.

Saat kau sudah begitu jauh berlalu. Kilau kata-kata masih terpantul dari punggungmu. Aku melepaskan diri dari rasa termangu. Besok begitu kita bertemu. Aku akan akan mencari di pupil matamu. Siapa tahu banyak kata-kata yang berhasil menyihirku di situ.

Pematang Siantar, 22 Nopember 2018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline