Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Puisi | Keramba-keramba

Diperbarui: 17 November 2018   11:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di kota-kota
banyak keramba-keramba yang memelihara manusia
dibesarkan oleh mie instan, kopi seduhan
membesar dengan cepat
untuk kemudian dipanen beramai-ramai
lalu diasap, siap dijual
di lapak-lapak kumal

kota akan membelinya dengan murah
seharga potongan tiket bioskop film hantu
yang cukup kuat menakuti, agar lupa pada ketakutannya akan hidup
atau seharga sepasang sepatu
supaya cukup tegar menapaki trotoar
dengan kotoran dan sesumbar

kota sanggup juga membelinya dengan mahal
seharga kemeja Louis Vuitton
dijajarkan di etalase toko gemerlap, tapi tak boleh banyak cakap
atau seharga sandal Gucci
hanya boleh menginjak lantai dansa, tak bisa lagi kemana-mana
termasuk hatinya yang diperangkap dalam kotak kaca

Bogor, 17 Nopember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline