Rupanya skenario bunuh diri agar bisa merusak perisai listrik kapal benar-benar dilakukan oleh Pasukan Kematian.
Ben, Tet serta Cindy menyaksikan sendiri secara langsung bagaimana 4-5 sosok tubuh menghantamkan tubuhnya secara berturut-turut ke perisai listrik. Dari situlah suara-suara ledakan keras itu terjadi. Sekaligus juga berturut-turut tercium aroma kematian. Dari tubuh-tubuh yang hangus terbakar.
Tepat seperti dugaan Cindy, pada hantaman tubuh ke-5, perisai listrik yang menyelubungi kapal langsung saja rusak dan padam.
Suasana hening dan mencekam. Ben dan Tet belum sempat memindahkan tabung cryothe Death Angel. Sebuah tag name yang tertulis di layar monitor kecil sebelah kanan. Tidak kelihatan tadi karena posisi mereka semua berada di sebelah kiri tabung.
Ben, Tet dan Cindy bersembunyi di balik tabung. Menunggu dengan jantung berdebar-debar. Mereka tadi saling berbisik akan mempertahankan tabung ini. Apapun yang terjadi. Ben mengaktifkan senjata laser dan siap menembak.
Suasana tegang itu dipecahkan dengan masuknya salah satu Pasukan Kematian melalui lubang yang tadinya dibuat mereka sendiri untuk melarikan diri. Sosok tinggi dan besar makhluk itu terlihat waspada. Tangannya yang panjang dengan kuku panjang bersiaga. Sepertinya dia sadar ada bahaya mengancam di ruangan laboratorium ini.
Terdengar geraman pendek. Sosok pertama langsung meminggirkan tubuhnya. Membiarkan sosok lain yang lebih tinggi, lebih besar dan nampak lebih tangguh masuk. Inilah pimpinan regu Pasukan Kematian yang sebelumnya telah diidentifikasi Cindy di layar monitor.
Sang Pemimpin memindai seluruh ruangan dengan tatapannya yang setajam mata burung Hantu. Tatapannya berhenti di sudut ruangan dekat pintu lab yang masih terbuka. Terdengar lagi geraman pendek. Namun nadanya berbeda dari geraman sebelumnya. Sebuah perintah.
Masuklah berduyun-duyun sisa pasukan kematian yang lain. Total ada 7 Pasukan Kematian berada dalam ruangan sekarang. Ben mengokang senjatanya. Melihat mereka berjalan perlahan dan waspada ke arah mereka.