Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Puisi | Surat dari Ayah untuk Para Bidadarinya

Diperbarui: 25 Oktober 2018   20:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Anakku, dulu ayah sering mendengar cerita tentang bidadari, menumpang pelangi untuk turun ke bumi, lalu bermain air di telaga, untuk merasakan kesegaran sesungguhnya itu seperti apa.

Sekarang ayah tidak sekedar mendengar cerita. Ayah justru mempunyai bidadari-bidadari kecil yang dititipkan Tuhan untuk menghibur ayah yang sedang lelah, resah dan terkadang merasa dunia ini sudah patah.

Kalian akan tumbuh dan berkembang. Sebagaimana takdir seorang anak dituliskan. Mungkin kelak kalian akan melanjutkan sekolah setinggi-tingginya, mendaki langit agar bisa melihat dunia dengan utuh. Melalui cita-cita kalian yang tentu saja jangan pernah runtuh.

Ingat ya nak, orangtua hanya perantara saja. Mengantarkan kalian menemui dunia, berhadapan dengannya, dan lalu menaklukkannya.

Jika kalian ingin tahu. Dan sebaiknya memang mesti tahu. Orangtua mempunyai harapan setinggi asal mula bianglala. Berharap kalian menjadi elang. Sekaligus bintang.

Saat menjadi elang, jangan pernah abaikan angin yang menemanimu setiap waktu. Kalian akan menyisir langit dengan penuh perjuangan. Angin itu adalah saudara dan kawan. Jangan pernah lupakan mereka. Jangan pernah meninggalkan mereka.

Saat menjadi bintang, jangan pernah lupakan kunang-kunang. Cahayamu mungkin jauh lebih terang dibanding kunang-kunang. Tapi kalian harus tahu untuk selalu menunduk memandang bumi. Jangan selalu menengadah menatap langit. Dalam tunduk, kalian akan terhindar dari tersandung saat melangkah. Jika selalu menengadah, kalian tak akan sadar apa yang bisa membuat kalian jatuh tunggang-langgang.

Ada 4 pegangan yang mesti kalian genggam seerat macan;

1) Tuhan, adalah peniup ruh bagi kalian. Laksanakan perintah dan jauhi semua larangan. Tuhan punya surga dan neraka. Kalian harus patuh kepadaNYA jika ingin mengejar surga.

2) Orang tua, adalah yang membesarkan kalian dengan penuh kasih sayang. Di setiap mata orangtua, ada airmata yang selalu ikut berdoa. Di setiap hati orangtua, selalu ada pinta yang ikut berdoa.

3) Saudara, adalah tempat kalian berbagi darah, suka dan duka. Teruslah bergandengan dengan saudara sampai tua. Kalian akan tahu, saudaralah orang pertama yang akan membantu kalian dalam kesulitan dan duka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline