Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Kau dan Sehelai Daun Kering

Diperbarui: 25 Oktober 2018   11:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sehelai daun mengeringkan dirinya sendiri. Di tengah musim penghujan. Di sela-sela derasnya hujan!

kau memungut daun itu. Menelisik siripnya yang membatu. Ada hati retak tergeletak di sana. Entah itu punya siapa. Kau tidak yakin untuk langsung percaya. Bisa jadi milikmu. Bisa juga milik daun yang merana itu.

kau meletakkan daun kering itu di jambangan. Berharap keajaiban. Daun itu mampu menumbuhkan akar. Kembali hidup dengan tegar.

sama sepertimu. Kau merasa ditelikung waktu. Sekian lama merindukan bulan jatuh di pangkuan. Namun yang datang ternyata ngengat-ngengat pemburu lampu yang berjatuhan.

kau dan helai daun itu bercermin di kaca yang sama. Memantulkan hati retak yang tiada beda. Lalu sama-sama menitipkan doa. Pada hujan yang terlanjur menua.

agar terbawa sampai lautan. Di sana lah duka selalu sanggup untuk berkesudahan.

Simalungun, 25 Oktober 2018

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline