Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Menerjemahkan Beberapa Bahasa

Diperbarui: 18 Oktober 2018   18:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku kesulitan menerjemahkan pagi ini. Bahasanya terhadap matahari agak mengandung misteri. Perlu kehangatan tapi enggan meninggalkan dingin. Butuh terang tapi pada kegelapan masih juga ingin.

itu seperti bahasa anak gadis yang menginginkan gula-gula. Pada cicipan pertama langsung dimuntahkannya. Terlalu manis katanya.

namun ternyata mudah saja menerjemahkan maunya senja apa. Dia tak mau apa-apa. Cukup berikan beberapa cinta. Dari beberapa pasang mata yang menatapnya memuja. Lalu berterimakasih secara sederhana; jinggamu begitu indah wahai senja!

ini bahasa seorang jejaka yang sedang mengagumi cinta. Sedikit berlebihan tapi begitulah adanya kenyataan.  

aku mereka-reka dalam diam. Seperti apa bahasa malam. Terhadap temaram yang rajin memeluknya sepenuh hitam. Mungkin saja bahasa yang bermajaskan metafora. Mengandaikan hitam sebagai busana upacara. Atas segala ritual yang terjadi padanya.

Barangkali juga bahasa yang tertata rapi. Lengkap dengan atributnya yang terlepas dari sunyi. Tentang malam yang terang benderang. Atas kedatangan purnama yang sedang bertandang.

Bogor, 18 Oktober 2018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline