Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Puisi | Tentang Mimpi

Diperbarui: 15 Oktober 2018   23:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mimpi sosok-sosok yang kelelahan
di dalam kereta yang berjejalan, laksana wayang berhimpitan
adalah bertemu seorang dalang  
yang bisa merubah nasib malang, ke dalam skenario yang riang

Mimpi para penjual nasi bungkus
di trotoar, terminal maupun pelabuhan yang bersikap rakus
terhadap genapnya cita-cita sederhana
ke dalam ganjilnya hasil yang ada

Mimpi para petinggi yang negerinya sedang terhimpit
oleh pahit dan rasa sakit
adalah bergegas mendaki langit
terbangun dan bangkit

Mimpi para penari yang kehilangan tariannya
setelah dunia maya merompaknya dengan paksa
ke dalam kotak-kotak kecil kaca
adalah menjumpai kecak, saman dan serimpi dalam setiap langgam tidurnya

Mimpi para pengelana yang mencari arti sunyi
rela terbakar matahari
ataupun terperangkap dalam gua yang dingin dan sepi
demi tercapainya keinginan hati

Mimpi dari dinihari
kepada malam yang membuatnya berarti
adalah suara langkah-langkah kaki
menuju pancuran kecil tempat membasuh tangan, muka dan kaki

Bogor, 15 Oktober 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline