Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Mosaik Lamunan

Diperbarui: 21 September 2018   18:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tergambar sebuah lukisan.  Dalam angan-angan seorang lelaki pemimpi yang rindu pada mimpinya sendiri.  Di sana ada jajaran bintang.  Menyerupai seorang dara yang matanya sedang menggenang.  Dalam bentuk danau berlinang-linang.

Senja tak jauh lagi.  Tapi di jam ini masih terasa pagi.  Langit mematung beserta separuh birunya.  Laut terpaku bersama setengah pasangnya.  Masing-masing separuhnya menjelma jadi kabut.  Merahasiakan semua misteri cinta secara runut.

Mosaik lamunan disusun bersusun seperti rumah susun.  Lantai dasarnya adalah lamunan yang cukup megah.  Begitu menaiki tangga demi tangga, tingkat demi tingkat, maka lamunan itu berubah menjadi jengah.  Sesampainya di puncak bangunan, lamunan itu akhirnya lelah. 

Mosaik lamunan tak mungkin bisa digambar.  Semuanya jelas namun abstrak.  Segalanya nampak berwarna tapi sesungguhnya hitam putih adanya.

Lelaki pemimpi yang berkali-kali mendesak dirinya sendiri dalam ruang-ruang mosaik lamunan.  Adalah lelaki pendamba kejadian bahagia.  Pada pagi dia berkata; kau adalah cinta.  Pada senja dia berucap; kau tak salah alamat.  Pada malam dia menggumam; kau alasan bagiku untuk berjuang.

Terhadap waktu, yang merupakan salah satu takdir penentu, lelaki itu menuliskan kalimat penyeru; Cinta tak pernah salah alamat sehingga layak untuk diperjuangkan hingga ada kata tamat.

Mosaik lamunan lelaki itu dilipat kembali dengan rapi
Besok dia akan membukanya kembali
Juga lusa
Dan hari-hari selanjutnya
Sampai bertemu bahagia yang sesungguhnya
Kapan saja
Di manapun juga

Jakarta, 21 September 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline