Mengepul asap bukan dupa. Tapi cahaya bulan yang menerpa puncak menara kaca.
Bau menyengat bukan dari kemenyan. Tapi wangi melati menguar berkejaran.
Suguhan sesajian dari malam kepada para pecintanya yang memilih terjaga sambil melafalkan nama dan kerinduan. Kepada Yang meniupkan ruh dan menentukan ajal.
Gemuruh suara mendirikan bulu roma mengetuk pintu langit tapi bukan jampi atau mantra. Namun doa-doa yang berjajar mengantri menunggu ditandatangani oleh malaikat penerima. Sebelum diteruskan kepada Yang terbaik dalam mendengar.
Hening memanjati dinding hati tapi bukan sunyi. Menyelam ke bagian paling dasar dari sadar. Lalai dan lupa lalu ditemukan di pojokan. Menunggu dibersihkan menggunakan sapu ijuk yang dianyam dari kekuatan cinta. Kepada Yang terbaik dalam mengambil sebuah keputusan.
Bogor, 23 Juni 2018