Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Puisi | Janji dan Sumpah Langit terhadap Bumi

Diperbarui: 22 Mei 2018   17:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi. (pixabay)

Langit memunguti jejak-jejak hujan. Seharian. Disimpannya lagi buat besok pagi. Bumi masih membutuhkannya setengah mati. 

Bulan masih sangat belia. Dirawat oleh garis batas semesta yang buta. Merangkak bersama waktu. Menumbuhi penanggalan dengan segala ketetapan. 

Janji langit terhadap bumi. Adalah memberi pagi yang istimewa,  siang yang sederhana, dan malam yang menghindarkan dari durjana. 

Sumpah langit terhadap bumi. Adalah menjaganya sekuat tenaga. Agar gunung meletus pada tempatnya. Lautan membadai pada waktunya. Musim bergantian datang tanpa kekacauan. 

Janji dan sumpah kemudian diramu menjadi cuaca. Ramah dan bersahabat. Bukan bencana ataupun kiamat. 

Janji dan sumpah lalu diberi tanda baca dalam bentuk koma. Sebagai pengatur laku. Jangan sampai waktu disia-siakan seperti sungai terhadap batu-batu. Menyingkirkannya ke pinggir untuk memberi jalan bagi banjir. Kemudian setelahnya batu-batu itu menjadi tiang peringatan semacam menhir.

Jakarta, 21 Mei 2018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline