Kerepotan aku harus meyakinkan api. Begitu dia tahu aku telah mencuri dengar percakapan alang-alang yang hendak membakar dirinya sendiri. Kesepian tanpa teman katanya. Yang ada hanya alang-alang dan alang-alang.
Tak ada yang mau bertumbuh di sini. Di padang tandus yang haus. Hanya alang-alang yang sanggup bertahan. Jangankan meranti, rumput teki pun pasti mati.
Kesulitan aku menjelaskan pada air. Padamkan nanti jika alang-alangnya sudah menjadi abu. Jangan sampai ladang dan hutan ikut terbakar. Airnya enggan. Untuk apa aku menurunkan hujan kalau hanya untuk perbuatan melawan takdir Tuhan.
Tak urung hujan datang bergulung-gulung. Menyiram sekeras-kerasnya. Sisa alang-alangnya membatu. Kelak akan meraja lagi jika padang itu tetap dibiarkan membisu.
Bogor, 10 Maret 2018