Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Puisi | Cinta Cattleya Tak Mengada-ada

Diperbarui: 3 Maret 2018   20:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: pixabay

Jangan tanyakan darimana aku mendapatkan tanah subur yang aku letakkan di vas bunga.  Tempat aku menanam Cattleya untuk mengabadikan simbol cinta.  Aku mencurinya dari waktu yang berahasia.  Ketika sepasang merpati tersesat menuju paguponnya.

Di kaki-kaki mereka terikat pita putih.  Pertanda kedamaian yang dititipkan langit.  Menyebar bersama udara yang diterbangi.  Menunjukkan dengan jelas bagaimana sebenarnya cara mencintai.

Jangan tanyakan sejak kapan aku mengumpulkan wangi melati dari segala penjuru negeri.  Aku kemas dalam peti yang terbuat dari kayu gaharu.  Agar harumnya diawetkan oleh waktu yang tak lagi berahasia kepadaku.

Peti-petinya dipaku menggunakan tajamnya pendulum.  Selalu mengikuti kemanapun arah bergeraknya jarum.  Ketat dijaga oleh telinga dan mata yang terbuka.  Siap mendengar dan melihat tibanya cinta yang tak lagi mengada-ada.

Sampit, 2 Maret 2018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline