Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Puisi│Pertanyaan Sederhana dengan Jawaban Semenjana

Diperbarui: 24 Februari 2018   16:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: pixabay.com

Ceritanya bermula dari kebodohan menjawab pertanyaan mana yang lebih memberi terang di hati; matahari yang membagi cahaya, atau bulan yang menderma purnama. Jawaban yang diterima terlalu apa adanya; matahari tentu saja.  Cahayanya setiap hari ada.

Aku sebaliknya.

Dilanjutkan dengan pertanyaan sederhana tentang siapa yang menguasai langit;  apakah kibasan gagah sang elang ataukah udara yang memainkan sayapnya.  Kembali jawabannya sangat semenjana; elang tentu saja.  Elang adalah baginda sedangkan udara hanyalah sekedar tahta.

Aku sebaliknya.

Pertanyaan terakhir yang diajukan juga biasa saja; pilih mana antara pahit ataukah buah maja.  Jawabannya mengatakan akan memilih pahit saja,  bisa dibahagiakan dengan sedikit kembang gula.  Sedangkan buah maja ditakdirkan sebagai rasa balam yang meraja.  Tak bisa diterima mulut maupun kata-kata.

Aku tetap sebaliknya.

Pertanyaan muncul akibat keheranan akan keputusan.  Sementara jawaban disampaikan hanya untuk sekedar menyenangkan.    

Itu benar-benar keliru.  Segeralah berkaca pada batu-batu.

Jakarta, 24 Februari 2018

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline