Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Suara di Antara Jelaga

Diperbarui: 6 Januari 2018   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada suara-suara menggema di antara derum mesin dan asap knalpot mobil dan bus kota. Suara yang sanggup membersihkan udara dari kekotoran dan jelaga.  Suara sejernih air pegunungan. Menyebut nama Tuhan berulang-ulang. 

Tadi mataku disapa oleh empat musim. Kini telingaku diperdengarkan lantunan mengaji para penuntun musim. Betapa cerah pagi yang menghampiri. Rasanya keruh sudah memutuskan untuk harakiri.

Aku menuliskan pesan bersama puisi ini. Kepadamu yang sedang menelisik cinta di hati. Seekor harimau tak pernah lari ketika didatangi sekawanan hyena. Karena dia tahu harus mempertahankan apa.  Karena dia tahu berjuang itu tak kenal kata membalik mata.

Jakarta, 2 Januari 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline