Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Cerpen | Reinkarnasi

Diperbarui: 22 November 2017   17:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: https://pxhere.com

Di sebuah museum tua yang masih terawat dengan sempurna, Raja memperhatikan lukisan itu lekat-lekat.  Ada yang menarik perhatiannya.  Lukisan itu seolah hidup dan menatapnya sambil tersenyum.  Sesosok tubuh perempuan cantik luar biasa yang berpakaian putri raja.  Sosok lukisan sang putri legenda, Putri Dyah Pitaloka.

Raja melayangkan ingatan pada buku sejarah, hikayat dan dongeng yang telah habis dilalapnya sejak SMP.  Ada dua wanita yang selalu mampir dalam ingatannya.  Bahkan seperti hidup dan tergambar jelas di ruang otaknya.  Putri Dyah Pitaloka dan Ratu Laut Selatan.

Buku-buku yang dibacanya tidak ada yang mengilustrasikan secara jelas seperti apa dua sosok itu.  Tapi Raja mengolahnya dalam kepala dengan begitu detail.  Terutama Putri Dyah Pitaloka.  Karena menciptakan sosok utuh Ratu Laut Selatan di otaknya selalu terhalang oleh sesuatu yang Raja juga tidak paham.

------

Raja memalingkan muka ketika sebuah suara menyapa telinganya.  Lirih tapi terdengar sangat jelas sekali,

"Raja..." 

Raja menoleh kesana kemari.  Tidak ada siapa-siapa.  Kebetulan museum memang sedang sepi karena bukan hari libur.  Beberapa pengunjung sedang asyik di ruang sebelah.  Menikmati cerita dari pemandu yang bersemangat bercerita tentang kerajaan Pajajaran.

"Raja..." kembali bisikan lirih itu memanggil.  Raja merinding.  Suara itu begitu jelas seolah yang berbicara ada di sampingnya.  Buru-buru pemuda ini hendak beralih ke ruang sebelah yang masih ramai.  Sambil berjalan pergi, Raja melirik lukisan itu sekali lagi. 

Ya Tuhan!  Senyum yang tadi tersungging begitu manis lenyap! Wajah cantik dalam lukisan itu cemberut!

Duh, wajah Raja memucat seketika.  Dia memberanikan diri mendekati lukisan itu lagi untuk memastikan penglihatannya.  Bibir merah delima di lukisan itu membentuk senyuman lagi! 

"Raja..."  Bisikan itu lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline