Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Tinggalkan Aroma Udara, Turunlah ke Bumi

Diperbarui: 3 Agustus 2017   06:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semua terlihat terbungkuk bungkuk 

Deretan kelapa di pantai itu mengangguk angguk 

Menyampaikan secara jelas kepada angin laut bahwa mereka takluk 

Hari ini, dibuka oleh matahari dengan panas semacam kutuk 

Tapi untuk apa pula aku berserapah 

Sedangkan liar di kepalaku sering menyampah 

Lagipula resah hanyalah ujung permainan dari gelisah 

Lebih nyata jika aku berbicara

Kepada aroma asin yang menguar di udara

Turunlah ke bumi para petani

Butir butir halusmu akan membuat wajah mereka berseri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline