Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Surat untuk Neng (30)

Diperbarui: 21 Juli 2017   03:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Neng, aku membawakanmu oleh oleh.  Sepotong rencana yang sudah dimasak oleh masa.  Bukan lampau, karena lampau lebih mirip dangau. Bukan kini, karena kini terlalu cepat berlalu.  Tapi depan, dimana harapan terpancangkan. 

Persiapkan anak panah dan gendewa.  Bidiklah dengan dua mata terbuka.  Kamu sudah berlatih melihat melalui jendela.  Bagaimana senja bersicepat menurunkan alisnya.

Seumpama kamu memerlukan kuda.  Tunggangilah secepat angin.  Jika tidak, surai surainya akan cepat mendingin.  Jangan cambuk perutnya gunakan tumit.  Lebih baik jika kau bisikkan kata kata berpamit.

Jangan takut meleset.  Selama yakinmu tidak terpeleset.  Aku menunggumu di sana.  Bersama mimpi yang sudah aku beri pelana.

Bogor, 20 Juli 2017 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline