Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Cinta Bening

Diperbarui: 29 Juni 2017   20:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan malam ini tak habis habis.  Suasana meriang saat siang berubah drastis.  Warna biru bertransformasi menjadi kelabu.  Sepertinya awan berkumpul lalu bersama sama menangis tersedu sedu.

Apa yang ditangiskan adalah misteri.  Apa yang disedihkan adalah teka teki.  Sesungguhnya alam itu ibarat sebuah peti.  Menyimpan ribuan puzzle yang tak bisa diurai dengan pasti.

Ini semakin menderas.  Menerabas pekat tanpa batas.  Malam berkumur halimun.  Gelap menatap anak anak air berkerumun. 

Laksana sebuah kerajaan sedang bersayembara.  Silahkan memperebutkan putri raja.  Memanah jantung air yang mengalir hening.  Untuk mendapatkan cinta sebenar benarnya bening.

Bogor, 29 Juni 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline